THE FACTS
1 orang meninggal setiap 6 detik karena rokok
20 persen perokok mulai merokok sebelum usia 14 tahun
81% anak sekolah di Indonesia terpapar asap rokok di tempat-tempat umum
perokok pasif mengisap tak kurang dari 75% bahaya rokok ditambah separuh dari asap yang diembuskan keluar oleh si perokok
Risiko perokok pasif terserang kanker paru dan penyakit jantung bertambah 20-30 persen
Nikotin merusak system syaraf janin
Di Sumatera Selatan, balita dua tahun mengalami kecanduan rokok hingga 40 batang per hari
the lost generation gerbangnya adalah rokok
8 miliar orang akan mati karena penyakit-penyakit yang berkaitan dengan tembakau pada 2030
Malaysia, telah melarang iklan rokok di televisi sejak tahun 1982, Brunei sejak tahun 1972, SEMENTARA INDONESIA?????
“eh, ada korek gak?pinjem dong.gw mau ngerokok”
Kalimat ini terasa familiar, fenomena ini sering terasa, sehingga lama kelamaan diri ini pun mulai terbiasa. Terbiasa dengan sebatang benda putih di ujung bibir dan terbiasa dengan asap mengepul yang membuat sulit bernafas. Lantas, apakah karena BIASA hal ini menjadi BENAR??
Tidak! Pertanyaan ini tidak akan kami jawab. Karena setiap dari kita punya jawaban masing-masing. Dan jawaban tersebut tentunya benar, menurut versi kita masing-masing. Fokus kami disini hanya pada satu hal, untuk mengajak kita semua SALING MENGHARGAI jawaban kita masing-masing. DAN CARANYA??
Mudah J merokok adalah suatu pilihan, yaa PILIHAN. Dan setiap orang memiliki hak untuk memilih. Untuk memilih sehat atau sakit, untuk memilih merokok atau tidak. Dan semakin hari, fenomena yang terlihat adalah : PILIHAN ITU TAK LAGI ADA.
Ironis ketika melihat orang-orang berupaya tidak merokok untuk menjaga kesehatannya justru lebih dahulu mengidap kanker paru-paru dibanding perokok itu sendiri. Ironis ketika ternyata bahaya yang ditimbulkan bagi perokok pasif LEBIH BESAR dibandingkan perokok aktif
“yah mending gw ngerokok dong klo gitu”
Sekali lagi, kami tidak akan menjawab pertanyaan ini, karena perokok pun telah mengetahui berbagai kerugian merokok baik dari segi financial, psikologis, dan kesehatan.
Melalui sedikit kata-kata ini kami hanya ingin mengajak kita semua. Bukan untuk mengubah pilihan hidup kita, sama sekali bukan. Tetapi hanya untuk dapat melihat dari sisi orang lain atas DAMPAK perbuatan kita.
Dan kepada perokok pasif, mari kita sayangi diri kita sendiri dengan menjaga diri kita dari asap rokok dan menegur perokok aktif yang merokok di tempat umum.
SAVE THE PASSIVE SMOKER!
*Jaringan Mahasiswa Kesehatan Indonesia (JMKI)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar